Jumat, 05 Oktober 2007

Rintangan

Ada sekelompok musafir melewati sebuah hutan. Di tengah asyiknya perjalanan, tiba-tiba di hadapan mereka ada sebuah pohon tumbang melintang di jalan. Tampaknya badai petir semalam telah merubuhkan pohon itu. Kelompok musafir itu mengutuki rintangan itu sambil meneruskan perjalanan. “Alangkah menyebalkan, pohon itu membuat keledai-keledai ini kesulitan merangkak.” Yang lain mengiyakan, “Coba bayangkan, aku tadi harus turun dari keledaiku dan harus menuntunnya.” Begitulah mereka melanjutkan perjalanan sambil terus berkeluh kesah.

Tak lama kemudian mereka tiba di sebuah sungai. Alangkah terkejutnya mereka karena jembatan penghubung itu telah hilang. Tampaknya lagi-lagi badai petir telah menyebabkan sungai itu meluap sehingga menghanyutkan jembatan kokoh yang menghubungkan kedua tepian sungai. Sekali lagi mereka berkeluh kesah, dan mengutuki kejadian itu. Lalu salah seorang yang arif di antara mereka menenangkan rombongan itu sambil berkata, “Mari kita kembali ke pohon besar yang tumbang tadi.” Seseorang berkata, “Untuk apa kita kembali ke sana?” Jawab orang yang arif, “Mestinya dengan pohon itu kita bisa membentuk sebuah jembatan pengganti. Jika kita kerjakan sekarang secara marathon insya Allah besok pagi kita sudah bisa menyeberang berikut keledai dan dagangan kita.”

Maka beramai-ramai rombongan itu mengerjakan sebuah jembatan baru. Tidak lama berselang, jembatan itu rampung dan mereka dapat menyeberang dengan selamat.

Ada kalanya halangan, rintangan yang kita anggap sebagai penyebab kegagalan, penyebab kesulitan kalau dapat kita kelola dengan baik justru akan menjadi cambuk dan kita akan mendapatkan kesuksesan karenanya. Segala sesuatu pasti ada hikmahnya dan jangan memandang sesuatu hanya dari satu sisi kemudian melupakan sisi lainnya. Sebab boleh jadi apa yang tampak buruk bagi kita ternyata merupakan suatu kebaikan bagi kita

Tidak ada komentar: