Kamis, 04 Oktober 2007

Buah

Buah

Dua orang wisatawan tersesat dalam hutan di pedalaman Irian. Tanpa disadari mereka memasuki wilayah perkampungan suku terisolir dari peradaban. Segera saja penjaga perkampungan menangkap mereka dan membawanya kepada kepala suku. “Kalian memasuki daerah terlarang, tahu apa hukumannya bagi kalian: Siksa sampai mati!” kata kepala suku.

“Tuan, ampunilah kami. Sungguh kami ini tersesat dalam hutan dan tahu-tahu sudah tersesat sampai di sini. Tolonglah Tuan, lepaskanlah kami berdua,” rengek seorang wisatawan.

“Bisa saja kami melepaskanmu, tetapi dengan syarat: Masing-masing dari kalian harus mendapatkan buah yang belum pernah kami lihat dan belum pernah kami makan. Waktu kalian hanya setengah hari.”

Akhirnya pergilah 2 orang ini mencari buah. Yang satu menuju ke arah timur, yang lain ke arah barat. Belum lagi setenagah hari, wisatawan yang menuju timur menemukan serumpun nanas. Dengan langah mantap diambil nanas-nanas itu dan dibawa kepada kepala suku.

“Kau tahu,” kata kepala suku, “Buah ini biasa kami makan sebagai hidangan malam kami. Kau gagal orang asing! Ikat dia dan siksa dia dengan buah itu!”

Wisatawan malang diikat dan dibuka bajunya. Kemudian ia ditengkurapkan, perlahan-lahan buah nanas yang ia dapatkan mulai digosokkan ke punggungnya.
“Ah...” teriak wisatawan tadi manakala kulit nanas yang kasar itu menggosok punggungnya. Berulang-ulang digosok punggungnya sampai akhirnya wisatawan itu terdiam. Tapi tiba-tiba wisatawan itu tersenyum dan tertawa terbahak-bahak, sebab ternyata dari arah barat ia melihat temannya membawa beberapa buah durian

Tidak ada komentar: